berikut ini adalah hasil dokumentasi di lapangan
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Kalimantan |
Jawa |
Jawa |
Jawa |
Sumatera |
Sumatera |
Sumatera |
Deskripsi: Berukuran
sedang (50 cm), berwarna gelap. Sayap sangat lebar membulat, ekor
pendek. Dewasa: tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh bagian
bawah coklat. Perut, sisi tubuh, dan lambungnya berbintik-bintik putih,
terdapat garis abu-abu lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor.
Jambulnya pendek dan lebar, berwarna hitam dan putih. Ciri khasnya
adalah kulit kuning tanpa bulu di antara mata dan paruh. Pada waktu
terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pada
pinggir belakang sayap. Ras Kalimantan berwarna lebih pucat dan coklat.
Remaja: mirip dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih
pada bulu. Iris kuning, paruh coklat-abu-abu, kaki kuning
Suara: Sangat
ribut, melayang-layang di atas hutan, mengeluarkan suara nyaring dan
lengking "kiu-liu", "kwiiikkwi", atau "ke-liik-liik" yang khas, dengan
tekanan pada dua nada terakhir, dan "kokokoko" yang lembut.
Penyebaran global: India, Cina selatan, Asia tenggara, Palawan, dan Sunda Besar.
Penyebaran lokal dan status: Terdapat
di seluruh Sunda Besar dan mungkin merupakan elang yang paling umum di
daerah berhutan (dataran rendah) sampai pada ketinggian 1.900 m.
Berbiak: Musim Berbiak: Musim kawin di Pulau Jawa bulan Pebruari – NopemberSarang: relatif kecil, lebar 50-60 cm, kedalaman 10-30 cm, terdiri dari rantingranting dan pinggirannya disulam dedaunan hijau.
Jumlah Telur: Telur 1 butir (rata-rata 1-2), dengan masa pengeraman sekitar 35 hari atau lebih.
Pakan: Makanan
utamanya reptilia seperti ular, juga kadal. Binatang pengerat kecil. Di
kepulauan Andaman tercatat memakan kepiting dan belut.
Kebiasaan: Sering
terlihat terbang melingkar di atas hutan dan perkebunan, antar pasangan
sering saling memanggil. Pada saat bercumbu, pasangan memperlihatkan
gerakan aerobatik yang menakjubkan walaupun biasanya tidak terlalu
gesit. Sering bertengger pada dahan yang besar di hutan yang teduh
sambil mengamati permukaan tanah di bawahnya.
Cerita dari Lapangan: Merupakan jenis yang umum, pernah dijumpai mulai dataran rendah + 50 mdpl hingga hutan dataran tinggi/pegununga +
2.000 mdpl. Lebih sering dijumpai bertengger di tempat yang teduh
dibanding yang terang, dan sering terlihat terbang melingkar (soaring)
berpasangan sambil mengeluakan suara.
Di
Jawa Barat (Bukit Pembarisan/Taman Nasional Gunung Ciremai/Hutan Rakyat
Kecamatan Cigugur/Gunung Mayana) hidup bersama jenis raptor lainnya
dalam satu habitat dengan Spizaetus bartelsii, Spizaetus cirrhatus, Pernis ptilorhynchus, Ictinaetus malayensis.
Di Kalimantan Tengah (Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit) hidup bersama jenis raptor lainnya dalam satu habitat dengan Spizaetus cirrhatus, Pernis ptilorhynchus, Accipiter gularis, Accipiter trivirgatus, Accipiter badius, Hieraaetus kienerii, Elanus caeruleus, Aviceda jerdoni.
Di Sumatera (Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit dekat pantai) hidup bersama jenis raptor lainnya dalam satu habitat dengan Spizaetus cirrhatus, Elanus caeruleus.
Sumber:
MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatra, Jawa,Bali, dan Kalimantan. LIPI/BirdLife-Indonesian Programme, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar